Wadian atau Balian atau Belian adalah salah satu upacara adat suku Dayak (Dusun, Maanyan, Lawangan, Bawo) yang menganut Kaharingan diantaranya dalam rangka pengobatan terhadap orang sakit.
Zaman dahulu kala, saat pengobatan medis tidak semaju sekarang, orang-orang Dayak memanfaatkan jasa Wadian untuk mengobati sakit yang mereka derita. Lama atau tidaknya ritual pengobatan tergantung dari parah tidaknya penyakit yang diderita,
Upacara Wadian dapat berlangsung selama 1 minggu lebih.Jenis Wadian antara lain: Wadian Pangunraun (Pangunraun Jatuh,Pangunraun Jawa),Wadian Dapa,Wadian Tapu Unru, wadian dadas, wadian bawo, wadian bulat.
Dewasa ini, selain untuk pengobatan,
Wadian juga telah dikembangkan sedemikian rupa menjadi salah satu kesenian daerah yang dapat dinikmati sebagai sebuah atraksi kesenian yang sangat menarik. dan juga digunakan pada waktu upacara perkawinan yang biasa disebut Wurung Jue.
Belian atau beliatn adalah sebutan wadian dalam bahasa Benuaq dan Tunjung di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Belian bawo adalah salah satu upacara pengobatan oleh Suku Dayak Benuaq dan Suku Dayak Tunjung.
Balian adalah sebutan upacara pengobatan pada Suku Dayak Balangan (bagian dari Suku Dayak Maanyan) di Kabupaten Balangan dan Suku Dayak Bukit di Kalimantan Selatan.
Suku Dayak Balangan memiliki upacara balian bulat. Tradisi balian ini dibuat menjadi suatu atraksi kesenian yang disebut Tari Tandik Balian.
Balian adalah orang yang bekerja pada upacara adat Dayak yang bertugas untuk berurusan dengan Dunia Atas dan Dunia Bawah dari para roh manusia yang telah meninggal.
Balian juga dapat bertugas memanggil sangiang sebagai juru damai dalam suatu peristiwa yang menjadi topik pada suatu upacara adat, tugas ini seperti yang dilakukan oleh tukang tawur dalam upacara adat tersebut.